Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

Ulasan Percakapan Sukarno - Daud Beureu'eh

“ ... Waallah Billah, Atjeh nanti akan saya beri hak untuk menjusun rumah tangganja sendiri sesuai Syari’at Islam. Akan saya pergunakan pengaruh saya agar rakjat Aceh benar-benar dapat melaksanakan Syari’at Islam. Apakah Kakak masih ragu... ??” Kata-kata di atas diucapkan oleh Sukarno sambil terisak di bahu seseorang yang ia panggil Kakak . Sang kakak, tidak lain adalah Daud Beureueh. Akhirnya, berbekal iba dan isak tangis, Sukarno berhasil meluluhkan hati sang Abu Jihad, demikian panggilan Daud Beureueh. Sukarno mengucapkan janjinya untuk meyakinkan Daud Beureueh, bahwa jika Aceh bersedia membantu perjuangan kemerdekaan, Syari’at Islam akan diterapkan di tanah Rencong ini. Maka urung niat Daud Beureu’eh meminta perjanjian hitam di atas putih . Janji tinggal janji, belum kering bibir sang Presiden, Ia menghianati janji yang di ucapkannya sendiri. Dan penerapan Syariat Islam di Aceh pun tinggal mimpi. Air mata yang diteteskan Sukarno dianggap hanya pelengkap s...

Inilah 5 Nama Pria Terpopuler dalam Islam

Agama Islam kian hari kian berkembang pesat di dunia. Tak heran jika nama-nama yang berpengaruh dalam perkembangan Islam banyak dipakai umat muslim dunia. Berikut lima nama terpopuler di dunia yang dipakai umat Islam untuk menamakan anaknya. 1. Muhammad Muhammad menjadi nama terpopuler pertama dalam dunia Islam. Nama itu diambil dari Nabi Muhammad Rasulullah SAW. Di seluruh dunia muslim, nama Muhammad sangat populer untuk nama anak laki-laki. Muhammad adalah transliterasi utama dari nama yang diberikan Arab dari akar triconsonantal H-MD; yang berarti 'puji'. Tak hanya itu, nama dan transliterasi variannya, seperti Mohammad, atau Mohammed, adalah salah satu nama yang paling populer di dunia. 2. Ahmad Ahmad atau Ahmed adalah transliterasi utama dari nama yang diberikan Arab. Nama ini berasal dari akar triconsonantal Arab H-MD, yang berarti 'sangat memuji', menyiratkan arti 'orang yang selalu bersyukur kepada Allah'. Salah satu dari sekian b...

Pancasila “Gagal” Sakti di Aceh (?)

Tanggal 1 Oktober 2012. Memori kita mau tidak mau harus kembali memutar kisah untuk mengingat sejarah pada tanggal yang sama di tahun 1965. Sebuah kup berdarah yang telah menewaskan tujuh orang jenderal Angkatan Darat (AD) yang kemudian diangkat menjadi Pahlawan revolusi. Peristiwa itu kemudian kita kenal dengan nama Gestapu atau G 30 S/PKI. Itulah peristiwa berdarah yang paling kontroversial di Republik Indonesia. Dengan skenario matang yang diaminkan oleh aktor-aktor politik, anak negeri kemudian melakukan pembunuhan massal terhadap anggota, simpatisan atau yang di duga simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) diseluruh nusantara. Dengan stigma atheis, mereka dibabat habis, tanpa pernah di hadirkan ke pengadilan. Tulisan ini bukan hendak membela PKI. Juga bukan membenarkan orang-orang yang membantai “generasi PKI” yang disebut-sebut tidak layak hidup di bumi nusantara ini. Namun, penulis ingin “mencolek” sedikit kesaktian Pancasila, yang hari ini, dise...

“Wahai Garuda Turunlah!”

PRESIDEN  Soekarno tiba di Aceh, lalu singgah di Kutaraja untuk memohon pengertian rakyat Aceh: betapa negeri yang baru merdeka ini sangat membutuhkan kesetiaan rakyat, modal pengusaha, dan doa ulama. Bagi republik yang masih mencari format kenegaraan dan ketatanegaraan, di usia yang belia, tempo dulu, proaktif dan partisipatif daerah dituntut lebih. Lantaran sedang merancang dan mencoba bentuk ketatanegaraan, wajar rasanya jika wilayah Aceh semula sempat bersama dalam satu provinsi dengan Sumatera, di bawah Gubernur Mr T Muhammad Hasan, kemudian terpilah-pilah dan tergabung kembali dengan beberapa wilayah lain. Beberapa kali Aceh dipisah lagi dalam keresidenan, bersama wilayah tetangga seperti bersama Sumatera Timur dan Tapanuli. Saat Aceh dalam keresidenan, pernah Teuku Nyak Arief dan Teuku Daud Syah pernah menjadi residen yang berpusat di Kutaraja. Aceh juga pernah dipimpin oleh Tgk Muhammad Daud Beureueh--Gubernur Militer Aceh, Langkat dan Tanah Kar...

Hengky Supit - Isi Hati (Lirik)

Di langit kutitipkan resahku ini Di kata kuberharap Mampu menghalau segala rasa gundah dihatiku Karena kau telah bakar api Tanpa kusadari, ooh, di jiwaku Akan kurangkai semua Kata cinta yang ada di bumi ini Jadikan seikat kembang Agar kau tahu semua isi hati Semoga ‘kan kau terima Hasratku yang tulus untukmu Dan janganlah kau biarkan Harapan ditelan waktu Karena kau telah bakar api Tanpa kusadari, ooh, di jiwaku Akan kurangkai semua Kata cinta yang ada di bumi ini Jadikan seikat kembang Agar kau tahu semua isi hati