Langsung ke konten utama

Postingan

  Darurat Militer Aceh, 'Diculik Jenderal' Suasana Aceh saat itu tak kondusif dan semakin tak aman bagi keselamatan wartawan. Red: Endro Yuwanto Foto: Istimewa. Wartawan Republika Rusdy Nurdiansyah Bersama Komandan Kopassus TNI AD, Mayjen Sriyanto diatas kapal perang AL menuju Sabang mengikuti kunjungan kerja Kasad Jenderal Ryamizard Ryacudu pada Mei 2003. Oleh : Rusdy Nurdiansyah/Jurnalis Republika REPUBLIKA.CO.ID, Makan malam tiba. Aku bersama reporter Republika, Husni Arifin, serta wartawan nasional lainnya, salah satunya wartawan senior RCTI Ersa Siregar yang akrab aku sapa Bang Ersa, menuju tempat kuliner Rex yang cukup populer di Kota Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Kami berangkat dari tempat menginap di Hotel Vin...
Postingan terbaru

Daftar Kepala Negara Atjeh dari tahun 1500 sampai sekarang

1.          Ali Mughayat Shah (1500-1530) 2          Salahuddin (1530-1537) 3.          Alauddin Riayat Shah al Kahhar (1537-1571)A 4.          Ali Riayat Shah (1571-1579) 5.          Sultan Muda (1579) 6.          Sultan Sri Alam (1579) 7.          Zainul Abidin (1579) 8.          Alauddin Mansur Shah (1579-1586) 9.          Ali Riayat Shah (1586-188) 10.        Alauddin Riayat Shah (1588-1604) 11.        Ali Riayat Shah (1604-607) 12.        Iskandar Muda 1607-1636 13.        Iskandar Thani (1636-1...

Ini Kah?????....

Pembunuhan Bangsa Aceh Oleh Malik Mahmud & Zakaria Saman Kepada Bangsa Atjeh semua, Assalamualaikum.    Berikut ini adalah daftar nama-nama Bangsa Aceh yang telah dibunuh atas perintah Malik Mahmud dan Zakaria Saman: 1. Malik Mahmud dan Karya Saman, dalang pembuhunan Safwan Idris, 16 sept 2000.  Ayah Almarhum tdk tahu, sampai Tgk Idris yg peusijôk Malik Mahmud waktu pertama datang ke Aceh tahun 2006.   2. Malik Mahmud dan Karya Saman, otak pembunuhan Dayan Daud 6 sept 2001, yg memerintahkan pasukan katak hijau Pidie.  3. Malik Mahmud dan Karya Saman yang memberi perintah membunuh Jafar Sidiq di Medan, dituduh ada hubungan dengan MP-GAM, pimpinan Husaini Hasan.  4. Malik Mahmud dan Karya Saman otak pembunuhan Tengku Nashruddin Daud, anggota DPRD Aceh Selatan, dituduh tak menyukai pemimpin GAM.  5. Malik Mahmud dan Karya Saman otak pembunuhan Ismail Shah putra, sesudah mengirim milyard rupiah kedalam r...

Yang Bernama “Aceh”

SYAHDAN , Bahwa keturunan bangsa Aceh adalah dari tanah Persia. Seperti kita sering dengar kepanjangan ACEH sebagai Arab, China, Eropah, dan Hindia. Namun sampai sekarang jarang para sarjana yang mengangkat kisah seperti ini. Hanya Affan Jamuda dan A.B. Lila Wangsa yang menulis “Peungajaran Peuturi Droe Keudroe (Pelajaran mengenal diri sendiri)” menyebutkan:  “ Wangsa Acheh saboh wangsa nyang jak meunanggroe rot blah barat pulo Ruja. Wangsa nyan asai phon nibak wangsa Achemenia, Wangsa Achemenia nyang asai jih phon bah binak buket Kaukasus di Europa teungoh. Wangsa Achemenia nyang hudep bak thon 2500 GM (gohlom masehi). Wangsa Achemenia saboh wangsa nyang harok meurantoe, sampoe wangsa nyang meusipreuk bansaboh Asia , Afrika , Europa ngon pulo Ruja. Nyang saboh turonan neuweh u tanoh Parsi jeut keuwangsa Parsia, nyang sabih suke neuweh u pulo Ruja, dudoe teuma jeut keu-wangsa Acheh. Wangsa Acheh asai phon nibak wangsa Achemenia-Parsia-Acheh ”. Affan Ja...

Asal Muasal Sabang dan Pulau Weh

Tak banyak literatur yang bisa diperoleh untuk menjelaskan asal-usul Kota Sabang. Legenda yang beredar di masyarakat Sabang, yang terletak di Pulau Weh, pulau itu dulunya bersatu dengan daratan Sumatera. Namun, akibat gempa bumi, ribuan bahkan belasan ribu tahun lampau, pulau ini terpisah dengan daratan. Begitu juga dengan pulau-pulau di sekitarnya, Seperti Pulau Rondo, Pulau Rubiah, Pulau Seulako dan Pulau Klah. Sekitar tahun 301 sebelum Masehi, seorang Ahli bumi Yunani, Ptolomacus berlayar ke arah timur dan berlabuh di sebuah pulau tak terkenal di mulut selat Malaka, pulah Weh! Kemudian dia menyebut dan memperkenalkan pulau tersebut sebagai Pulau Emas di peta para pelaut. Pada abad ke 12, Sinbad mengadakan pelayaran dari Sohar, Oman, jauh mengarungi samudera melalui rute Maldives, Pulau Kalkit (India), Sri Langka, Andaman, Nias, Weh, Penang, dan Canton (China). Sinbad berlabuh di sebuah pulau dan juga menamainya Pulau Emas, pulau itu yang dikenal orang sekara...

WALI NANGGROE TENTANG SEBUAH INGATAN

Kruu…Seumangat!!! Akhirnya, Tgk Hasan Muhammad di Tiro , atau yang populer dengan Hasan Tiro , pulang ke Aceh. Meskipun, kepulangannya tidak terkait lagi dengan perjuangan akan cita-citanya, namun peutuah Wali Nanggroe tetap ditunggu oleh rakyat Aceh. Dari beberapa tempat, ribuan orang mulai berdatangan dan sebagiannya sudah membanjiri kota Banda Aceh , untuk menyambut figur yang paling berpengaruh dalam sejarah Aceh, dan layak disandingkan seperti Sultan Iskandar Muda, Cut Nyak Dhien, Cut Meuti, Malahayati Syiah Kuala, Hamzah Fansuri atau Muhammad Daud Beureueh. Kepulangan Wali Nanggroe ke Aceh, setelah 30 lebih bermukim di luar negeri, membenarkan sebuah pepatah yang sering dikutip orang, setinggi-tinggi punai terbang, pasti kembali ke sarangnya jua. Kerinduan yang mendalam terhadap tanah yang dicintainya tersebut, mengakhiri misteri sosok cucu Tgk Chik Ditiro ini. Aceh merupakan tanah kelahirannya, yang selama beberapa tahun diperjuangkannya agar kembali menjadi ...

IN MEMORIAM HASAN TIRO

Innalilillahiwainnailaihirajiun. Semua milik Allah, dan hanya kepada N ya semua makhluk akan kembali!  Cuaca di Banda Aceh tak sepanas biasanya. Kamis (3/6), langit Aceh begitu teduh, damai, mendung meski tak turun hujan. Kondisi ini mengingatkan kita kejadian pada 22 Januari 2001 silam, saat Teungku Abdullah Syafie meninggal dunia, di mana alam Aceh begitu damai, seperti tak terjadi apa-apa. Kini, kondisi yang sama juga terulang. Alam seperti memberi tanda bahwa Aceh kembali kehilangan seorang tokoh berpengaruh. Dan tepat pukul 12.15 WIB, Teungku Hasan Tiro , pria yang dikenal Wali Nanggroe menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) setelah sekian lama berjuang melawan penyakit yang dideritanya. Pelayat berdoa untuk (Alm) Tgk Hasan Tiro/Suparta Kematian memang tak bisa ditolak siapa pun. Tidak juga oleh sosok pria kelahiran Tanjung Bungong 83 tahun silam ini. Hasan Tiro sudah memenuhi janji TuhanNya, bahwa kematian adalah s...