Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2013

26 Maret, Belanda nyatakan perang terbuka terhadap Kerajaan Aceh

Surat pernyataan perang oleh Belanda itu ditulis pada 26 Maret 1873, dan disampaikan kepada Sultan Aceh pada 1 April 1873. Pernyataan perang itu antara lain berbunyi. “Dengan ini, atas dasar wewenang dan kekuasaan yang diberikan kepadanya oleh Pemerintah Hindia Belanda, ia atas nama Pemerintah, menyatakan perang kepada Sulthan Aceh..” Pernyataan perang pihak Belanda itu dijawab dengan tegas oleh Sulthan Alaiddin Mahmud Syah pada hari itu juga. “…kita hanya seorang miskin dan muda, dan kita sebagai juga Gubernemen Hindia Belanda, berada di bawah perlindungan Tuhan yang maha kuasa…,” Penolakan secara halus itu membuat Belanda berang dan berencana untuk melancarkan serangan ke Aceh setelah membacakan maklumat perang terhadap Aceh. Maklumat itu dibacakan setelah beberapa kali surat menyurat yang tegang antara sultan Aceh dengan Komisaris Pemerintah Belanda, Niewenhuijzen yang berlindung di atas kapal perang Citadel van Antwerpen. Menurut Ali Hasjmy dalam “Peranan I...

ISI BEBERAPA SURAT YANG BERASIL DIKUMPULKAN ABOE BAKAR SEBELUM MELETUSNYA PERANG BELANDA DI ATJEH

Isi Surat Komisaris Pemerintah Hindia Belanda urusan Aceh Mr. J. F. N. Nieuwenhuyzen tanggal 22 Maret 1873 kepada Sultan Kerajaan Aceh Alauddin Mahmud Syah. Selanjutnya kita mempermaklumkan kepada Sri Paduka, bahwa telah berkali-kali ternyata para penguasa kerajaan Aceh menyangsikan keinginan dan maksud baik yang diperlihatkan oleh Pemerintah Belanda untuk menghilangkan permusuhan di antara sesamanya, yang sangat merugikan bagi kepentingan umum di bidang niaga dan pelayaran yang tumbuh di kenegerian-kenegerian yang berbatasan dengan kerajaan sedang upaya untuk menciptakan pengertian baik dengan pihak pemerintah bahkan mereka mengabaikan pernyataan-pernyataan yang mendesak itu. Bahwa belum lama berselang para utusan yang diutus ke riau dengan berkedok persahabatan dan kepercayaan untuk meminta kepada Residen daerah tersebut yang telah pula memberi perlindungan kepada mereka supaya ditunda kedatangaan perutusan politik yang dimaksud dalam surat keputusan Pemerintah ...

The fighting north (orang-orang berani dari utara)

Perang Belanda-Aceh sudah berlalu. Sejarah heroik bangsa Aceh mulai dicatat oleh dunia ketika  Belanda yang mengultimatum Aceh pada 26 Maret 1873 yakni sesudah Tiga Ratus Tahun Belanda menjajah Pulau dan Bangsa Jawa. Ultimatum ini membuktikan bahwa Aceh merupakan sebuah Negara yang merdeka dan berdaulat. Berbagai tanggapan dan komentar dari beberapa negara atas ultimatum Belanda terhadap Aceh timbul. Ini merupakan sebuah pengakuan dari dunia bahwa Aceh merupakan sebuah negara yang sangat diperhitungkan di peta bumi hingga beberapa negara dimaksud juga tidak mengambil bagian (abstain) dan lebih bersikap Netral terhadap ultimatum tersebut. Di antara Negara-negara yang bersikap Netral adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Austria dan Italia. Negara-negara tersebut lalu membuat pernyataan Netral terhadap ultimatum  Belanda yang hendak menyerang Kerajaan Aceh. Pernyataan Netral itu dikenal dengan “Proclamation of Impartial Neutrality”. Dan sekali lagi, ini ...

Aceh Memang Separatis !!!

Bismillahirrahmanirrahim..... "Aceh memang seperatis atau sekalian aja dibilang teroris, kami takkan peduli, apapun ancama dari pemerintah pusat. kami generasi tidak akan gentar kepada manusia. apatah lagi manusia-manusia yang membelakangi hukum Allah. kebenaran hanyalah milik Allah SWT. " Belum sempat mujahiddin Aceh meneguk segelas air setelah bertahun-tahun beperang melawan belanda untuk memerdekakan seluruh umat Islam di seluruh Nusantara dengan Izin Allah , dan belum sembuh luka hati janda-janda Aceh yang ditinggalkan suaminya yang berjuang memerdekakan Indonesia, dan belum kering lagi air mata anak yatim di Aceh yang di tinggalkan oleh ayahda yang berjuang melawan belanda. Sukarno berpaling dari janjinya. jika ada orang yang bertanya kepada saya, siapakah sukarno sang pemimpin??, dengan lentang saya akan menjawab dia adalah pengkhianat bangsa.  6 April 1873 hingga 1914 perang Aceh melawan penjajah belanda di seluruh Nusantara, apapun suda...