Bismillahirrahmanirrahim.....
"Aceh memang seperatis atau sekalian aja dibilang teroris, kami takkan peduli, apapun ancama dari pemerintah pusat. kami generasi tidak akan gentar kepada manusia. apatah lagi manusia-manusia yang membelakangi hukum Allah. kebenaran hanyalah milik Allah SWT."
Belum sempat mujahiddin Aceh meneguk segelas air setelah bertahun-tahun
beperang melawan belanda untuk memerdekakan seluruh umat Islam di
seluruh Nusantara dengan Izin Allah , dan belum sembuh luka hati
janda-janda Aceh yang ditinggalkan suaminya yang berjuang memerdekakan
Indonesia, dan belum kering lagi air mata anak yatim di Aceh yang di
tinggalkan oleh ayahda yang berjuang melawan belanda. Sukarno berpaling
dari janjinya. jika ada orang yang bertanya kepada saya, siapakah
sukarno sang pemimpin??, dengan lentang saya akan menjawab dia adalah
pengkhianat bangsa.
6 April 1873 hingga 1914 perang Aceh melawan penjajah belanda di seluruh
Nusantara, apapun sudah dikorbankan oleh rakyat Aceh untuk melahirkan
Republik Indonesia. 70.000 nyawa Rakyat Aceh melayang, 500.000 menderita
luka-luka. Tapi kenapa kelahiran Indonesia menjadi bencana bagi Muslim
di Aceh hingga sampai saat ini masih sangat terasa luka yang tidak akan
tidak ada obatnya.
Apa salah rakyat Aceh hingga pada tahun 1946, setahun setelah indonesia
lahir, 1.500 nyawa rakyat Aceh melayang ???? jika di indonesia masih ada
muslim, tolong jawab??, kalau di Indonesia masih ada muslim sejati,
kenapa gentar membela yang benar, atau kebenaran itu telah berpaling
dari kalian setelah Indonesia merdeka. buka mata dan buka kuping
sekarang. kenapa diam, kenapa jadi pengecut, ketahuilah bahwa Allah akan
mempertanyakan hal itu di akhirat nanti, kenapa kalian dia ketika
Muslim di Aceh di bantai dalam keadaan lemah, bukankah mereka telah
mengorbankan segalanya untuk kalian. Wahai Muslim di Indonesia.
datanglah ke Aceh dan lihatlah dengan kepala sendiri apakah kami
kafir...????? atau kemerdekaan Indonesia telah mengkafirkan kalian.
Secara history, ketika pemimpin bangsa yang bernama Anjing Sukarno
menolak janji dengan Teungku Muhammad Daud beureueh untuk memberikan
status khusus bagi daerah Aceh sebagai Daerah Syariat Islam, maka
timbulah benih yang bernama GAM Gerakan Aceh Merdeka sebagai tindakan
kekecewaan terhadap pemerintah pusat, kekecewaan ini tidak bisa di tawar
lagi.
Sampai kiamatpun kami akan terus berpesan kepada anak kami untuk tidak
mempercayai pusat, seterah pusat mau percaya sama Aceh atau tidak, yang
jelas kami tidak mau bicara banyak lagi segala bukti telah kami buktikan
kesetiaan, kepedulian, dan kasih sayang kami kepada seluruh Muslim di
Indoneisa.
Salam dari kami Aceh untuk Muslim di Indonesia. ketahuilah bukan kami
yang dibodohi oleh pusat tapi kalian, bukan kami yang ditipu tapi
kalian, bukan kami yang kesakitan tapi kalian, bukan kami terpenjara
tapi kalian. tapi kalian boleh bilang kami apapun yang kalian mau bilang
seterah.
"Bagi kalian GAM adalah separatis, TAPI BAGI KAMI MEREKA PEJUANG BANGSA"
"Bagi kalian GAM adalah separatis, TAPI BAGI KAMI MEREKA PEJUANG BANGSA"
Salam.
Komentar
Posting Komentar