Markas Besar Mossad di Tel Aviv, Israel |
Sejak dibentuk Perdana Menteri David Ben Gurion pada 1 September 1951, Mossad persis organisasi bayangan. Tidak ada acuan apapun mengenai dinas rahasia luar negeri Israel ini dalam anggaran negara. Sebab itu, sangat sulit mencari tahu seperti apa kondisi markas dari lembaga bernama asli Ha Mossad, le Modiyn ve le Taflcidim Mayuhadim (Institut untuk Intelijen dan Operasi Khusus).
Dinas intelijen ini dianggap momok bagi dunia Arab. Sepak terjangnya dalam mengacak-acak sejumlah negeri membuatnya diakui sebagai salah satu dinas intelijen terbaik dan tersukses di dunia. Personilnya diperkirakan hanya berjumlah 1500-2000 orang. Operasinya terutama mengawasi bangsa-bangsa dan organisasi Arab di seluruh dunia. Moto mereka adalah melalui tipu daya, Anda harus berperang.
David Ben Gurion, 1886 – 1973 |
Diduga Mossad bertanggung jawab atas sejumlah operasi intelijen di dunia, khususnya yang terjadi di seputar konflik TimTeng. Mereka telah menempatkan umat bangsa Arab sebagai ancaman utama Israel. Mereka memiliki klab malam di Libanon, the Star, yang kerap menjadi ajang pertemuan para agennya.
Setidaknya, buku By Way of Deceptions berisi pengalaman mantan anggota
Mossad, Victor Ostrovsky, bisa memberi sedikit gambaran. Lelaki Kanada
keturunan Yahudi ini pernah menjadi katsa (agen lapangan) pada 1980-an.
Dia keluar lantaran menganggap Mossad keterlaluan dan tidak lagi
menghargai nyawa manusia. Buku ini diterbitkan lima tahun lalu.
Letaknya di King Sauld Boulevard, Ibu Kota Tel Aviv, Israel. Sebuah
gedung beton polos berwarna abu-abu bernama Hadar Dafna Building. Di
sanalah Mossad (dinas rahasia luar negeri Israel) bermarkas. Tapi patut
diingat, kantor pusat Mossad dibangun sebagai gedung di dalam gedung.
Jadi tidak ada papan nama bertulisan lembaga itu.
Mossad memiliki hampir 1.200 pegawai, termasuk sekretaris dan petugas
kebersihan. Semua diperintahkan member tahu kepada siapa saja bertanya,
mereka bekerja untuk Kementerian Pertahanan. Percaya atau tidak, Mossad
hanya memiliki 30-35 katsa (agen lapangan) beroperasi di seluruh dunia.
Alasan utama untuk jumlah sangat sedikit itu lantaran Israel dapat
merekrut kader penting dan loyal dari komunitas Yahudi di luar Israel.
Ini dilakoni melalui sistem sayanim, yakni para pembantu Yahudi
sukarela.
Sebagai perbandingan, seperti ditulis Nigel West dalam buku Games of
Intelligence, markas besar CIA (dinas rahasia luar negeri Amerika
Serikat) di Kota Langley, Negara Bagian Virginia, mempunyai sekitar 25
ribu karyawan. Sebagian besar tidak berusaha menyembunyikan jenis
pekerjaan mereka.
Mossad mempunyai akademi pelatihan (midrasha), berlokasi di sebuah bukit
menghadap ke arah Country Club, di luar Tel Aviv di jalan menuju Kota
Haifa. Ostrovsky bercerita di sebuah ruangan di lantai enam markas
Mossad terdapat dinding lipat, lebarnya sekitar 30 meter dan terdapat
peta dunia berukuran raksasa - tanpa Kutub Utara dan Antartika – dengan
serangkaian panel komputer di bawahnya.
Dinding itu dibagi menjadi kotak-kotak kecil menyala. Peta itu memat
banyak nama orang. “Bila Anda ingin mengetahui kegiatan sepuluh tokoh
utama PLO (Organisasi Pembebasan Palestina), Anda dapat menekan nama
mereka dan masing-masing akan muncul dengan warna berbeda,” kata
Ostrovsky, 45 tahun.
Komputer induk Mossad berisikan lebih dari 1,5 juta nama di dalam
memorinya. Mossad menggunakan komputer bermerek Burroughs. Siapa saja
pernah dimasukkan oleh Mossad sebagai PLO atau musuh disebut 'paha',
merujuk pada Departemen Paylut Hablanit Oyenet (PAHA) atau sabotase
musuh, khususnya PLO. Para pekerjanya sejatinya adalah juru tulis dan
mereka salah satu departemen penelitian terbaik di Mossad.
Buku 'By Way of Deceptions' | Victor Ostrovsky |
Sebuah ruang penyimpanan besar dijaga suhu dan kelembabannya secara
tepat untuk mengawetkan kertas-kertas itu. Rak-raknya berisikan kertas
paspor buat sebagian besar negara. Mossad sangat gemar memakai paspor
palsu Kanada. Mossad memiliki banyak cap paspor dan tanda tangan buat
mengecap paspor mereka sendiri.
Paspor adalah dokumen paling penting bagi agen Mossad dan ada empat
kualitas: top, kedua, operasi lapangan, dan sekali pakai. Bersama tiap
paspor dikeluarkan, terdapat satu halaman folio berisi nama dan alamat
pemilik asli paspor. Paspor palsu dibawa di dalam kantung diplomatik
disegel lilin dengan tali di dalamnya.
Paspor sekali pakai ditemukan atau dicuri dan digunakan bila agen Mossad
perlu memperlihatkan sekilas saja. Paspor jenis ini tidak digunakan
buat identifikasi, Foto mungkin diubah dan kadang namanya juga, tapi
gagasannya adalah mengubah sedikit mungkin. Dokumen seperti ini tidak
dapat lolos dari pemeriksaan tuntas. Neviot (agen menyusup, menyelidiki
rumah, dan semacamnya) menggunakan paspor jenis ini. Paspor seperti ini
juga dipakai dalam latihan atau merekrut di Israel.
Paspor operasi lapangan dipakai untuk kerja cepat di negara asing, namun
tidak digunakan saat melintasi perbatasan. Paspor kualitas kedua
sebenarnya adalah paspor sempurna, dibuat sesuai kisah samaran katsa,
tapi tidak ada orang sebenarnya sebagai pemilik paspor itu.
Paspor berkualitas top memiliki cerita palsu dan orang di belakangnya
dapat mendukung kisahnya. Paspor ini bakal lolos dari pemeriksaan resmi
apapun, termasuk pengecekan oleh negara asal.
Read more: http://www.atjehcyber.net/2012/09/membongkar-mossad-1-melongok-ke-markas.html#ixzz2GQpU5Cn5
Komentar
Posting Komentar